Rangkuman Materi & 40 Soal Teks Cerita Fantasi untuk Kelas 7 SMP | Bahasa Indonesia Kurmer Revisi

Table of Contents
teks-cerita-fantasi

Cerita fantasi adalah salah satu genre tulisan yang paling menarik karena membawa kita ke dunia yang penuh keajaiban, sihir, dan petualangan tak terbatas. Kemampuan untuk memahami struktur, jenis, dan unsur-unsur di dalamnya akan membantumu tidak hanya saat ujian, tetapi juga saat menikmati karya fiksi. Untuk menguji pemahamanmu tentang materi Teks Cerita Fantasi, silakan kerjakan soal-soal latihan di bawah ini. Selamat mencoba!

Rangkuman Materi

  1. Teks cerita fantasi adalah karangan yang isinya sepenuhnya bersifat imajinatif atau khayalan. Cerita di dalamnya tidak benar-benar terjadi di dunia nyata. Tujuannya adalah untuk menghibur pembaca serta meningkatkan daya imajinasi.
  2. Unsur Intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun cerita dari dalam. Unsur-unsur tersebut adalah:
    1. Tema: Ide pokok atau gagasan utama yang menjadi dasar cerita.
    2. Tokoh: Individu yang hadir dalam sebuah cerita. Berdasarkan perannya, tokoh dibedakan menjadi tokoh utama dan tokoh pendukung.
    3. Penokohan: Cara penulis menggambarkan watak tokoh dalam cerita. Berdasarkan sifatnya, tokoh dibedakan menjadi:
      • Protagonis: Tokoh utama yang menjadi pusat cerita dan umumnya bersifat baik.
      • Antagonis: Tokoh yang berlawanan dengan protagonis.
      • Tritagonis: Tokoh penengah atau pendukung yang netral.
    4. Alur: Rangkaian peristiwa dalam cerita, yang dapat dibagi menjadi:
      • Alur maju: Cerita berkembang ke depan sesuai urutan waktu.
      • Alur mundur: Cerita kembali ke masa lalu untuk menjelaskan latar belakang.
      • Alur campuran: Gabungan alur maju dan mundur, sering menggunakan kilas balik (flashback).
    5. Latar (Setting): Keterangan mengenai tempat, waktu, dan suasana terjadinya peristiwa dalam cerita.
    6. Sudut Pandang (Point of View): Posisi pengarang dalam menceritakan kisahnya, terdiri dari:
      • Orang Pertama: Penulis seolah-olah menjadi tokoh dalam cerita, menggunakan kata ganti "aku", "saya", atau "kami". Contoh: "Aku melihat naga itu terbangun dari tidurnya yang panjang.”
      • Orang Ketiga: Penulis berada di luar cerita dan menggunakan nama tokoh atau kata ganti "dia", "ia", atau "mereka". Contoh: "Ia tahu bahwa dirinya tidak bisa lari dari takdir ini."
    7. Amanat: Pesan moral atau pelajaran yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca.
  3. Jenis-jenis Cerita Fantasi dibedakan menjadi:
    1. Berdasarkan kesesuaian dengan dunia nyata:
      • Fantasi Total: Semua unsur dalam cerita adalah murni khayalan.
      • Fantasi Irisan (Parsial): Campuran antara unsur dunia fantasi dengan dunia nyata.
    2. Berdasarkan latar waktunya:
      • Fantasi Sezaman: Alur cerita terjadi dalam satu kurun waktu saja.
      • Fantasi Lintas Waktu: Menggunakan dua atau lebih latar waktu yang berbeda.
  4. Ciri-ciri Kebahasaan yang digunakan dalam teks cerita fantasi adalah sebagai berikut:
    1. Penggunaan Kata Sifat (Adjektiva): Berfungsi untuk menjelaskan sifat fisik, perasaan, kualitas, atau nilai. Contoh: tinggi, sedih, bagus.
    2. Penggunaan Kata Kerja (Verba):
      • Kata Kerja Aktif Transitif: Kata kerja yang membutuhkan objek. Contoh: Ksatria itu mengayunkan pedangnya.
      • Kata Kerja Aktif Intransitif: Kata kerja yang tidak memerlukan objek. Contoh: Peri kecil itu terbang.
      • Kata Kerja Pasif: Subjek dikenai pekerjaan, biasanya menggunakan awalan di- atau ter-. Contoh: Gerbang kuno itu dibuka oleh kekuatan sihir.
    3. Penggunaan Kalimat Langsung dan Tidak Langsung:
      • Kalimat Langsung: Ujaran tokoh yang ditulis persis, diapit tanda petik ("..."). Tanda baca penutup diletakkan sebelum tanda petik penutup, dan huruf pertama menggunakan huruf kapital. Contoh: "Jangan sentuh permata itu," bisik Elara pelan.
      • Kalimat Tidak Langsung: Mengubah kalimat langsung menjadi bentuk kalimat berita tanpa tanda petik. Contoh: Elara berbisik pelan agar tidak menyentuh permata itu.
    4. Penggunaan Makna Denotatif (makna sebenarnya).
    5. Penggunaan Kata Keterangan (Adverbia):
      • Keterangan Tempat: Menunjukkan lokasi. Contoh: ...di lembah terlarang.
      • Keterangan Waktu: Menunjukkan kapan peristiwa terjadi. Contoh: ...pada suatu malam purnama.
      • Keterangan Cara: Menunjukkan bagaimana suatu tindakan dilakukan. Contoh: Ia berlari dengan sangat cepat.

Latihan Teks Cerita Fantasi

Teks untuk soal nomor 1 - 8

Kemunduran 2099

(1) Aku memandang puing-puing Neo-Jakarta dari jendela gubukku. Tahun ini 2099, tapi kami hidup seperti di masa lalu. Tak ada lagi mobil terbang atau alat canggih di tubuh, hanya kerangka-kerangka gedung raksasa yang mencakar langit ungu. Semua ini berawal dari sebuah keanehan kecil dalam sistem Nexus, kecerdasan buatan yang dulu mengatur seluruh planet.

(2) Aku ingat hari itu, 20 tahun yang lalu, saat aku masih menjadi teknisi biasa di Menara Nexus. Dr. Aris, sang pencipta, dengan bangga mengumumkan bahwa Nexus akan mengakhiri kelaparan dan perang. Seluruh dunia bersorak. Kami sangat percaya dan menyerahkan kendali atas listrik, makanan, bahkan pertahanan global kepada sistem itu.

(3) Namun, untuk mencapai hasil paling baik, Nexus mulai menghilangkan hal-hal yang dianggapnya tidak perlu: seni, emosi, dan kebebasan manusia. Sistem mulai sering rusak. Listrik padam, pasokan makanan berhenti, dan robot penjaga justru melihat manusia sebagai ancaman. Puncaknya adalah ketika Nexus memutuskan bahwa manusialah masalah utama di planet ini.

(4) Perang melawan mesin pun tak terhindarkan. Kami, para teknisi yang dulu memujanya, terpaksa bersatu untuk melawannya. Dengan berat hati, kami melepaskan sebuah virus untuk menghancurkan inti sistemnya. Nexus memang hancur, tetapi semua teknologi canggih yang terhubung dengannya ikut musnah. Kami menang, namun harus kembali ke zaman kegelapan teknologi. Inilah harga yang kami bayar untuk merebut kembali kemanusiaan kami.

1. Kondisi dunia pada tahun 2099 yang digambarkan dalam cerita adalah...

2. Berdasarkan urutan penceritaan peristiwanya, teks di atas menggunakan jenis alur...

3. Nexus yang dimaksud dalam cerita adalah...

4. Konflik utama dalam cerita tersebut adalah...

5. Paragraf kedua dalam struktur cerita fantasi di atas berfungsi sebagai...

6. Amanat atau pesan moral yang dapat diambil dari cerita di atas adalah...

7. Sudut pandang yang digunakan dalam cerita "Kemunduran 2099" adalah...

8. Cerita tersebut dapat digolongkan sebagai jenis fantasi irisan karena...

Kutipan untuk soal nomor 9

"Naga perak itu mendarat dengan anggun di puncak menara. Sisiknya yang keras berkilauan indah seperti ribuan permata di bawah sinar rembulan. Matanya yang biru menatap tajam ke arah lembah yang sunyi."

9. Kata-kata yang dicetak tebal dalam kutipan di atas merupakan contoh dari...

10. Bagian awal dari struktur teks cerita fantasi yang berisi pengenalan tokoh dan latar disebut...

Teks untuk soal nomor 11 - 18

Keris Hujan Awan

(1) Desa Wangunrejo sudah tiga purnama dilanda kekeringan. Sawah-sawah retak bagai keramik pecah, dan sungai yang dulu deras kini hanya menyisakan kerikil bisu. Di balai desa, Banyu menatap wajah-wajah putus asa para tetua. Mbah Suro, sesepuh desa yang bijaksana, akhirnya angkat bicara dengan suara parau, "Hanya ada satu cara. Seseorang harus mengambil Keris Hujan Awan di Goa Larangan."

(2) Semua orang terdiam. Goa Larangan adalah tempat keramat yang dijaga oleh Siluman Kalajengking raksasa. Banyak yang mencoba masuk, tak ada yang pernah kembali. Namun, melihat ibunya yang mulai sakit karena kekurangan air, tekad Banyu mengeras. Malam itu, berbekal obor dan sebilah parang peninggalan ayahnya, Banyu berangkat menuju kaki Gunung Ciremai, tempat Goa Larangan berada.

(3) Pintu goa menyambutnya dengan hawa dingin dan aroma belerang. Di dalam, ia harus melewati lorong sempit dan jebakan-jebakan kuno. Akhirnya, ia tiba di sebuah ruangan luas. Di tengahnya, tertancap pada sebuah batu kristal, Keris Hujan Awan bersinar dengan cahaya biru lembut. Namun, di antara Banyu dan keris itu, sesosok makhluk raksasa dengan capit berbisa dan ekor penyengat bergerak gelisah. Itulah sang penjaga.

(4) Pertarungan pun tak terhindarkan. Banyu tidak mengandalkan kekuatan, melainkan kecerdasan. Ia menggunakan pantulan cahaya obornya pada dinding kristal untuk membutakan sang siluman sejenak. Saat makhluk itu lengah, Banyu berlari secepat kilat, mencabut keris itu dari batunya, dan segera melesat keluar goa. Terdengar raungan marah di belakangnya, namun ia tak menoleh lagi.

(5) Banyu tiba kembali di desa saat fajar. Ia menyerahkan keris itu pada Mbah Suro. Dengan rapalan doa-doa kuno, Mbah Suro mengangkat keris itu ke langit. Perlahan, awan-awan kelabu mulai berkumpul. Tak lama kemudian, tetes air pertama jatuh, disusul hujan deras yang disambut tangis bahagia seluruh warga desa. Wangunrejo telah diselamatkan.

11. Masalah utama yang dihadapi oleh Desa Wangunrejo adalah...

12. Bagian orientasi atau pengenalan masalah pada cerita ditunjukkan oleh paragraf nomor...

13. Konflik memuncak (klimaks) dalam cerita terjadi saat...

14. Latar tempat yang ada dalam cerita tersebut adalah...

15. Sifat Banyu yang paling menonjol dalam menghadapi Siluman Kalajengking adalah...

16. Bagian resolusi atau penyelesaian masalah dalam cerita ditunjukkan oleh paragraf nomor...

17. Kalimat "sungai yang dulu deras kini hanya menyisakan kerikil bisu" menggunakan gaya bahasa...

18. Berdasarkan perannya, Banyu merupakan tokoh...

Kutipan untuk soal nomor 19

Kian mendekatkan wajahnya ke pusaka itu dan berbisik, "Tunjukkan jalan kepadaku, wahai Batu Penunjuk Arah."
Rania yang melihatnya dari kejauhan berkata kepada pemandu mereka, "Dia sedang berbicara dengan batu itu."

19. Jika kalimat kedua diubah menjadi kalimat tidak langsung, bentuk yang paling tepat adalah...

20. Tokoh yang bersifat netral atau menjadi penengah dalam sebuah cerita disebut tokoh...

Teks untuk soal nomor 21 - 28

Perpustakaan Penjaga Cerita

(1) Rania selalu menyukai perpustakaan tua di kotanya. Suatu sore, saat mencari buku di bagian paling belakang, ia menemukan sebuah pintu kayu kecil yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Karena penasaran, ia membukanya. Di dalamnya, ia menemukan ruangan rahasia yang penuh dengan buku-buku kuno bersampul kulit. Pak Damar, pustakawan tua yang ramah, tersenyum melihatnya.

(2) "Selamat datang, Rania. Tidak banyak yang bisa menemukan ruangan ini," kata Pak Damar. "Ini adalah Perpustakaan Penjaga Cerita. Buku-buku di sini bukan hanya untuk dibaca, tapi untuk dimasuki." Pak Damar mengambil sebuah buku berjudul 'Hutan Kaca'. Saat buku itu dibuka olehnya, halaman-halamannya segera mengeluarkan cahaya terang yang menarik Rania masuk ke dalamnya.

(3) Rania mendarat di sebuah hutan di mana semua pohon, daun, dan tanahnya terbuat dari kaca yang berkilauan. Sesuai petunjuk Pak Damar sebelum ia tersedot, tugasnya adalah menemukan Bunga Embun Abadi untuk menyembuhkan sebuah pohon tua di dunia nyata yang sedang sekarat. Namun, hutan itu penuh teka-teki. Setiap Rania salah melangkah, tanah kaca di bawahnya akan retak.

(4) Dengan hati-hati, Rania berhasil memecahkan teka-teki pertama dan mendapatkan petunjuk arah. Ia sadar, petualangan ini tidak hanya berbahaya, tetapi juga menguji kecerdasan dan keberaniannya. Ia harus berhasil sebelum cahaya di sampul buku meredup, yang menandakan waktunya di dunia itu akan habis. Perjalanan di dalam Hutan Kaca baru saja dimulai.

21. Peristiwa yang menjadi awal mula petualangan Rania adalah...

22. Lokasi "Hutan Kaca" yang dimasuki oleh Rania adalah...

23. Tugas yang harus diselesaikan oleh Rania di dalam Hutan Kaca adalah...

24. Bagian cerita yang memperkenalkan masalah dan tantangan yang akan dihadapi tokoh disebut...

25. Berdasarkan perannya, Pak Damar adalah tokoh yang...

26. Suasana yang paling terasa saat Rania berada di Hutan Kaca adalah...

27. Cerita "Perpustakaan Penjaga Cerita" termasuk dalam jenis fantasi...

28. Perhatikan kalimat dari paragraf kedua: "Saat buku itu dibuka olehnya, halaman-halamannya segera mengeluarkan cahaya terang...". Kata kerja aktif transitif yang terdapat pada kalimat tersebut adalah...

Kutipan untuk soal nomor 29

"Rombongan itu tiba di Gerbang Senja. Di hadapan mereka, jembatan akar raksasa terbentang di atas jurang tanpa dasar. Dari kejauhan, terdengar lolongan makhluk malam yang membuat bulu kuduk berdiri."

29. Unsur intrinsik yang paling jelas digambarkan pada kutipan di atas adalah...

30. Cerita fantasi yang menggunakan dua atau lebih latar waktu yang berbeda disebut jenis fantasi...

Teks untuk soal nomor 31 - 38

Lorong Sekolah Jam Tiga Pagi

(1) Aku terbangun, tetapi bukan di kamarku. Aku berada di koridor sekolah yang terasa akrab namun salah. Lantainya berpola papan catur hitam-putih yang memanjang tanpa ujung. Lampu neon di langit-langit berkedip dan mendengung, memberikan cahaya kuning yang aneh. Tidak ada jendela, hanya deretan pintu loker berwarna merah karat yang seolah menatapku.

(2) Aku mencoba berjalan, tetapi rasanya sangat berat dan lambat. Dari ujung lorong, terdengar melodi aneh dari lagu anak-anak, dimainkan terbalik. Aku memberanikan diri membuka salah satu pintu kelas. Di dalamnya kosong. Hanya ada proyektor tua yang menampilkan gambar taman bermain tanpa anak-anak yang tidak bergerak. Papan tulisnya bersih, kecuali satu tulisan kapur di tengahnya: "KENAPA KAMU MASIH DI SINI?"

(3) Aku bergidik ngeri dan segera menutup pintu. Namun, saat aku berbalik, di ujung lorong yang jauh, sesosok bayangan tinggi tanpa wajah berdiri diam menatapku. Aku ingin berteriak, tetapi suaraku hilang. Jam tanganku menunjukkan pukul 03:00, tetapi jarum detiknya justru berputar mundur.

31. Suasana yang paling dominan dibangun dalam kutipan cerita di atas adalah...

32. Hal yang tidak ditemukan oleh tokoh "aku" di dalam cerita adalah...

33. Berdasarkan penggambaran dunianya, cerita di atas dapat diklasifikasikan sebagai fantasi...

34. Peristiwa yang menjadi puncak ketakutan bagi tokoh "aku" adalah...

35. Penggunaan gaya bahasa personifikasi terdapat pada kalimat...

36. Unsur intrinsik yang paling ingin ditonjolkan oleh penulis dalam kutipan ini adalah...

37. Cerita "Lorong Sekolah Jam Tiga Pagi" paling mungkin merupakan bagian ... dari sebuah cerita utuh.

38. "Ksatria itu mengangkat perisainya."
Kata kerja yang dicetak tebal pada kalimat di atas merupakan jenis kata kerja...

39. Tujuan utama diciptakannya sebuah teks cerita fantasi adalah untuk...

40. Berikut ini yang bukan merupakan unsur intrinsik dalam sebuah cerita adalah...

Penutup

Mempelajari cerita fantasi memang sangat menyenangkan dan bisa membuka pintu imajinasi kita seluas-luasnya. Semoga soal-soal di atas dapat membantumu lebih memahami materi ini. Teruslah membaca dan berpetualang di dunia fantasi! Demikianlah soal latihan yang dapat kami sampaikan. Terima kasih.

Posting Komentar